ANALISIS KEPUASAN DAMPAK KONSUMSI PRODUK GORENGAN TERHADAP DAYA
BELI
(STUDI PADA ANEKA PRODUK GORENGAN DI KOKU PP RI)
Karya
Ilmiah Remaja (KIR)
Disusun Untuk Memenuhi Projek Akhir Kelas 9
Pada Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu
Irfani Quranicpreneur Bilingual School
Daftar Kelompok Penyusun:
No |
Nama |
NISN |
1 |
Azhar
Rizqi Nur |
0105010177 |
2 |
Irsyad
Hilmi |
3108490520 |
3 |
Jidan
Ripani |
0092703461 |
4 |
Miftahul
Fauzi Nurul Iman |
0097823217 |
5 |
Satrya
Wibowo |
0108792843 |
SMPIT IRFANI QURANICPRENEUR BILINGUAL SCHOOL
YAYASAN RAUDHATUL IRFAN AL IQTISHADI
CIAMIS, JAWA BARAT
DAFTAR
ISI
LEMBAR
PENGESAHAN ....................................................................................
i
DAFTAR
ISI
.........................................................................................................
ii
KATA
PENGANTAR
..........................................................................................
iii
BAB
1 PENDAHULUAN
....................................................................................
1
A. Pendahuluan
..................................................................................................
1
B. Latar Belakang
..............................................................................................
2
C. RUMUSAN
MASALAH .............................................................................
2
BAB
II KAJIAN TEORI
......................................................................................
3
A.PENGERTIAN
PESANTREN ......................................................................
3
B.Pengertian
Produk ..........................................................................................
4
C.Kepuasan
Produk ...........................................................................................
5
D.Usaha
Pesantren
.............................................................................................
5
BAB
III METODE PENELITIAN
....................................................................... 6
A.Metode
yang Digunakan ................................................................................
6
B.Wawancara
.....................................................................................................
6
C.Observasi
........................................................................................................
7
D.Dokumentasi
..................................................................................................
7
E.Sumber
Data ...................................................................................................
7
a.Alat
Pengumpulan Data ..................................................................................
9
BAB
IV HASIL PENELITIAN
.......................................................................... 10
A.Pesantren
Raudhatul Irfan ............................................................................
10
B.Wawancara
...................................................................................................
11
BAB
V KESIMPULAN
.....................................................................................
16
A.Kesimpulan
tentang Gorengan ....................................................................
16
DAFTAR
PUSTAKA .........................................................................................
18
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah
remaja ini dengan baik dan benar ini disusun sebagai salah satu tugas sekolah
kami, yang kami ambil di semester ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pondok pesantren Raudhatul Irfan ini terletak
di kertasari ciamis jawa barat jalan ahmad yani No. 257 pesantren ini juga
sudah cukup terkenal di berbagai kota
maupun luar negeri, pesantren ini juga sudah mempunyai bebagai macam film
seperti diary danar, pesan jiwa dan nundutan dan ada juga berbagai karya yang
terbuat dari santri nya sendiri,dan pesantren ini juga sudah mempunyai banyak
piagam-piagam yang sudah di dapatkan oleh pimpinan pesantren Dr.kh.irfan soleh,s.th.i.,mba Pondok Pesantren ini di bangun pada tahun
2014,pesantren ini juga udah ada santri kurang lebih 300 di dalam nya juga ada
berbagai macam warung maupun toko seperti varisa collection[vc]aksi mart, sry
mart, koqu dan di sini juga ada produk yg di dominankan oleh santri yaitu
gorengan,gorengan adalah salah satu makanan ringan yang sangat populer di
Indonesia, bahkan di banyak negara di Asia dan sekitarnya. Hidangan ini terdiri
dari berbagai jenis bahan yang dibalut dengan adonan tepung dan digoreng dalam
minyak panas. Gorengan tidak hanya digemari karena rasanya yang lezat dan
teksturnya yang renyah, tetapi juga karena mudah didapat dan harganya yang
terjangkau. Di Indonesia, gorengan menjadi bagian dari kehidupan seharihari,
sering dijumpai sebagai camilan, teman makan nasi, atau bahkan makanan utama di
beberapa kesempatan.
Namun, meskipun gorengan banyak digemari,
makanan ini juga sering mendapat perhatian dari sisi kesehatan. Proses
penggorengan yang melibatkan minyak panas dapat menyebabkan peningkatan kadar
lemak jenuh, yang berpotensi meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti
obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk
meneliti lebih dalam tentang berbagai faktor yang memengaruhi kualitas
gorengan, baik dari segi bahan baku yang digunakan, teknik penggorengan, serta
dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan masyarakat.
B. Latar Belakang
Konsumsi produk gorengan telah menjadi bagian
dari pola makan masyarakat Indonesia yang sulit dipisahkan dari kehidupan
sehari-hari. Produk gorengan sering dianggap sebagai makanan ringan yang mudah
didapat, memiliki cita rasa yang lezat, dan dijual dengan harga yang relatif
terjangkau. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap produk gorengan terus
meningkat, khususnya di lingkungan Koperasi Karyawan (KOKU) PP RI, yang
melayani konsumen dari berbagai kalangan.
Namun,
konsumsi produk gorengan juga memiliki dampak terhadap daya beli masyarakat.
Faktor kepuasan konsumen terhadap produk ini menjadi aspek penting yang
memengaruhi keputusan pembelian mereka. Konsumen cenderung mempertimbangkan
berbagai aspek, seperti harga, rasa, kualitas bahan, serta efek kesehatan yang
ditimbulkan akibat konsumsi berlebihan.
Analisis kepuasan terhadap dampak konsumsi
produk gorengan di KOKU PP RI perlu dilakukan untuk memahami bagaimana
preferensi konsumen memengaruhi daya beli mereka. Penelitian ini akan
menelusuri faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kepuasan konsumen dan
bagaimana hal tersebut berdampak pada keputusan mereka dalam membeli produk
gorengan. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan yang lebih dalam mengenai perilaku konsumen serta membantu pelaku usaha
dalam meningkatkan kualitas dan strategi pemasaran produk gorengan agar lebih
sesuai dengan kebutuhan pasar.
C. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di
uraikan,maka dalam penelitian ini dapat di rumuskan masalah sebagai berikut
1.Apakah
santri Pesantren Raudhatul Irfan puas terhadap produk Koqu ?
2.apakah
gorengan koqu di goreng dalam minyak yang panas ?
3.Apakah
gorengan koqu mengandung kalori dan lemak yang sangat banyak?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuan
penelitian ini yaitu:
1.untuk
mengetahui kepuasan produk di koqu.
2.untuk
mengetahui produk gorengan mana yang
sering habis.
3.untuk
mengetahui pengaruh gorengan bagi kesehatan .
BAB
II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN PESANTREN
Pesantren, atau pondok pesantren adalah sebuah
lembaga pendidikan agama khas Indonesia --khususnya Jawa-- telah menjadi sebuah
lembaga yang sudah mengakar dalam masyarakat. Hampir semua orang kenal dengan
lembaga yang bernama pesantren tersebut. Sejarah munculnya pesantren oleh
beberapa ahli dikatakan dimulai seiring dengan datangnya Islam ke Indonesia,
tepatnya di daerah Aceh, sementara pendapat lain menyebutkan bahwa pesantren
muncul pertama kali di Jawa dibawa oleh syeikh Maulana Malik Ibrahim , tepatnya
di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur. Dan tokoh yang paling dianggap berhasil
mengembangkan dan mendidik generasi ulama pasa saat itu adalah Sunan Ampel yang
mendirikan pesantren di Kembang Kuning, Surabaya. Hingga saat ini pendidikan
pesantren telah mengalami perubahan dan dinamika yang sangat cepat seiring
dengan perubahan dan perkembangan zaman, sehingga corak dan warnanya juga
beraneka-ragam antara satu dengan yang lain. Konon, nama pesantren berkaitan
dengan istilah shastri dari bahasa
India yang berarti orang-orang yang memahami kitab-kitab suci agama Hindu,
atau
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam
yang dilaksanakan dengan sistem asrama (pondok) dengan kiai sebagai figur utama
dan masjid sebagai pusat aktivitasnya, bahwa pesantren sejak awal
pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain,
sehingga tidak ada standarisasi yang berlaku bagi semua pesantren. Namun
begitu, dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya pesantren memiliki pola
umum atau elemen umum yang menjadi ciri khasnya misalnya adanya: kiai, masjid,
santri dan tempat tinggal santri (asrama), serta pengajian kitab kuning.
Disamping itu ada beberapa karakteristik pesantren yang secara umum meliputi:
a). tidak ada batas umur bagi seseorang untuk nyantri (belajar di pesantren), b). tidak ada batas waktu dalam
pendidikan (life long education), c).
tidak ada ikatan (bebas) untuk
memilih pengajian kitab sesuai yang diinginkan.
Disamping itu secara umum ada pola yang sama dalam sebuah pesantren,
yaitu, dari segi fisik yang terdiri dari empat komponen pokok yang selalu ada
dalam setiap pesantren, misalnya: 1. kiai sebagai pimpinan, pendidik dan tokoh
panutan, 2. santri sebagai peserta didik atau siswa, 3. masjid sebagai tempat
berjama’ah shalat dan kegiatan belajar-mengajar, 4. pondok sebagai tempat
tinggal santri. Sedangkan dari segi non-fisik, yaitu pengajian yang disampaikan
dengan berbagai metode yang secara umum memiliki keragaman, meski tidak
mendasar sifatnya. Pada awalnya pesantren merupakan lembaga pendidikan dan
pengajaran agama Islam yang diselenggarakan dengan cara non-klasikal, dimana
seorang kiai mengajar para santrinya berdasarkan kitab-kitab yang ditulis
dengan bahasa Arab tanpa harakat --yang
sering disebut dengan kitab gundul oleh para ulama’ abad pertengahan (antara
abad 12-16) yang menggunakan tempat di rumah kiai, masjid, atau teras asrama.
B. Pengertian Produk
Gorengan adalah produk makanan yang dibuat
dengan cara menggoreng, yaitu memasak makanan dalam minyak panas. Istilah ini
mencakup berbagai jenis makanan yang dicelupkan dalam adonan tepung dan
digoreng hingga menjadi renyah dan berwarna kecoklatan. Gorengan sering kali
menjadi camilan populer di Indonesia, dengan berbagai variasi seperti bakwan, pisang
goreng, dan tempe goreng.
C. Kepuasan Produk
Kepuasan produk adalah perasaan senang atau
puas yang dialami pelanggan setelah menggunakan atau membeli suatu produk, yang
dipengaruhi oleh kualitas produk, pelayanan, harga, dan faktor-faktor lain.
Perasaan puas ini bisa muncul jika kinerja atau hasil produk sesuai dengan
harapan pelanggan, atau bahkan melebihi ekspektasi mereka.
D. Usaha Pesantren
Gorengan adalah salah satu jenis makanan yang
sangat populer di banyak budaya, terutama di Indonesia. Gorengan merujuk pada
makanan yang digoreng dalam minyak panas, yang sering kali memiliki tekstur
luar yang renyah dan bagian dalam yang lembut. Di Indonesia, gorengan biasanya
terdiri dari bahan dasar seperti tepung, sayur, daging, atau ikan. Jenis
gorengan yang populer meliputi tempe mendoan, tahu isi, bakwan, pisang goreng,
dan banyak lainnya.
BAB
III
METODE PENELITIAN
A. Metode yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan dengan pendekatan Studi Kasus. Menurut Moleong (2011: 6)
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Untuk memperoleh data
yang akurat dan lengkap penulis menggunakan metode antara lain.
B. Wawancara
Wawancara menurut Sugiyono (2016:194)
menyatakan bahwa
“Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam”.
Yaitu melakukan pertanyaan melalui komunikasi
langsung dengan responden untuk memperoleh informasi tertentu. Misalnya
melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam peneltian pengaruh kegiatan ektrakulikuler terhadap prestasi
akademik belaajar siswa.
C. Observasi
Observasi sangat penting dalam penelitian
kualitatif karena digunakan sebagai alat control terhadap kebenaran informasi
yang di sampaikan. Bisa di jadikan validasi terhadap informasi yang disampaikan
narasumber. Metode observasi juga digunakan untuk menunjang dan melengkapi
wawancara.
D. Dokumentasi
Menurut
Sugiyono (2018:476) dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka
dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang menelaah berbagai
litelatur, dokumen-dokumen yang resmi, mencatat dan sebagainya dapat mendukung
penelitian.
Teknik
pengumpulan data dokumentasi dalam penelitian ini dengan yang sekiranya mampu
menunjang dan menjelaskan data-data dilapangan yang berhubungan dengan bahasa
penelitian. Sebab pengambilan data tersebut melalui dokumen yang akan
dikumpulkan oleh penulis dari tempat penelitian.
E. Sumber Data
Yang di
maksud sumber data dalam penelitian adalah sumber dari mana data dapat
diperoleh apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
pengumpulan data, maka Sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon
atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun
lisan.
Data
Primer dan data sekunder juga merupakan sumber-sumber data informasi yang
dikumpulkan untuk menjadi dasar kesimpulan dari sebuah penelitian. Meskipun
pada hakekatnya pengertian keduanya sama-sama merupakan sumber data namun
berbeda cara memperolehnya. Untuk itu metode pengumpulan data harus sesuai
dengan penelitian yang sedang dilakukan Apakah menggunakan data primer atau
sekunder.
Dalam penelitian ini, sumber data yang
digunakan yaitu sumber data primer.
a. Data Primer
Menurut
Sugiyono (2017;193) yang dimaksud data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Artinya sumber data penelitian diperoleh
secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari
individu atau kelompok (orang) maupun hasil obersvasi dari suatu objek,
kejadian atau hasil benda. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan
data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei).
Kelebihan dari data primer adalah data lebih
mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat dan didengar
langsung oleh peneliti sehingga unsur-unsur kebohongan dari sumber yang
fenomenal dapat dihindari. sedangkan kekurangan dari data primer adalah
membutuhkan waktu yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif cukup
besar.
b. Data Sekunder
Sedangkan yang dimaksud data sekunder menurut
Sugiyono (2017;193) adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Artinya sumber data penelitian diperoleh melalui media
perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku catatan, bukti yang telah
ada atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara
umum.
Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan
biaya yang dibutuhkan untuk penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan
mengevaluasi data, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan pengumpulan data
primer titik sedangkan kekurangan dari data sekunder adalah jika terjadi Sumber
data kesalahan, kadaluarsa atau sudah tidak relevan dapat mempengaruhi hasil
penelitian.
a. Alat Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, tentunya kita
membutuhkan alat atau divice untuk memeperoleh keterangan dari objek atau
elemen lain antara lain:
1.) Angket adalah yang dicapai dalam penelitian
yaitu membuat pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden. Angket digunakan untuk mengumpulkan data primer
2.) Wawancara, dengan melakukan tanya jawab
langsung kepada responden dan dilakukan terhadap seluruh komponen responden.
Wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data primer mengenai kegiatan
ekstrakurikuler yang dilakukan adalah wawancara terpimpin dimana dalam hal ini
peneliti mengarahkan pertanyan-pertanyaan yang terdapat dalam wawancara
tersebut agar lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh responden.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. PESANTREN RAUDHATUL IRFAN
Beradsarkan dari hasil penelitian pesantren
raudhatul irfan adalah pesantren yang terletak di ciamis jawabarat kertasari
jalan ahmad yani no 257 pesantren ini juga sudah lumayan terkenal di barbagai
kota maupun luar negri pesantren ini juga sudah mempunyai bebagai macam film
seperti diary danar, pesan jiwa dan nundutan dan ada juga berbagai karya yang
terbuat dari santri nya sendiri,dan pesantren ini juga sudah mempunyai banyak
piagam-piagam yang sudah di dapatkan oleh pimpinan pesantren Dr.Kh.Irfan Soleh,S.Th.I.,MBA Pondok Pesantren ini di bangun pada tahun
2014,pesantren ini juga udah ada santri kurang lebih 300 di dalam nya juga ada
berbagai macam warung maupun toko seperti varisa collection[vc]aksi mart, sry
mart,maupun koqu, dan di pesantren ini juga berbasis bilingual dan kitab kuning
yang di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris dan juga ada
extrakulikuler yang di dominankan oleh santri dan santriwati seperti
futsal,volley ball,badminton,tik,engglish club,bahasa spanyol,danBKC (bandung
karate club),dan pesantren ini juga ada Usaha Gorengan koqu merupakan makanan
umum dengan cara bekerja menggunakan proses Manual tangan selama proses
produksinya,disini kami sudah meniliti produksi gorengan yang ada di koqu,
ternyata dari hasil penelitian kami seperti yang di atas bahwa gorengan disini
memang sudah populer di berbagai kalangan santri santri, tapi dari hasil
penelitian kami bahwa gorengan disini ada kurang nya seperti menggorengnya
dengan minyak yang banyak, gorengannya terlalu kecil, dan kadang kadang
gorengannya tidak terlalu matang dan lembek dan dari pelayanannya juga kurang,
dari kekurangan pelayanan ini bahwa seiring iring kadang ada yang ramah dan
judes (selalu ramah)
A. Pengertian produk
Gorengan adalah produk makanan yang dibuat
dengan cara menggoreng, yaitu memasak makanan dalam minyak panas. Istilah ini
mencakup berbagai jenis makanan yang dicelupkan dalam adonan tepung dan
digoreng hingga menjadi renyah dan berwarna kecoklatan. Gorengan sering kali
menjadi camilan populer di Indonesia, dengan berbagai variasi seperti bakwan,
pisang goreng, dan tempe goring. Di Pesantren raudhatul irfan banyak yang
dijual produk gorengan mulai dari tahu goreng, bakwan, risol
B. Kepuasan Produk
Kepuasan
produk adalah perasaan senang atau puas yang dialami pelanggan setelah menggunakan atau
membeli suatu produk, yang dipengaruhi oleh kualitas produk, pelayanan, harga,
dan faktor-faktor lain.Perasaan puas ini bisa muncul jika kinerja atau hasil
produk sesuai dengan harapan pelanggan, atau bahkan melebihi ekspektasi mereka
C. WAWANCARA
A. Deskripsi hasil penelitian
a. Angket
Tabel 4.1
Pertanyaan |
1.apa tanggapan kalian ketika memakan gorengan
yang ada di koqu? |
|
|
2.apakah kalian tertarik membeli gorengan Yang ada di koqu? |
|
3.apa pendapat kalian dengan rasa gorengan
yang ada di koqu? |
|
|
4.apakah kalian merasakan pelayanan yang ramah
ketika membeli gorengan di koqu? |
|
b. Wawancara
Tabel 4.2
Responden |
Pertanyaan |
Jawaban |
M Naufal R |
1. apa
tanggapan kalian ketika memakan gorengan yang ada di koqu? 2.apa pendapat kalian dengan rasa gorengan
yang ada di koqu? 3.apakah kalian merasakan pelayanan yang ramah ketika membeli gorengan
di koqu? 4.Menurut kalian apakah gorenga n nya Terlalu kecil? |
1.jadi
gorengan nya terlalu Kecil dan terlalu banyak
minyak 2.gorengan nya kurang rasa bumbu 3.pelayanan nya kurang Ramah 4.iyaa |
haikal |
1. apa tanggapan kalian ketika memakan gorengan
yang ada di koqu? 2.apa pendapat kalian dengan rasa gorengan
yang ada di koqu? 3.apakah kalian merasakan pelayanan yang ramah ketika membeli gorengan
di koqu? 4.Menurut kalian apakah gorenga n nya terlalu kecil |
1.kurang 2.kurang gurih 3.tidak ramah 4.iyaa |
novan |
1.apa
tanggapan kalian ketika memakan gorengan yang ada di koqu? 2.apa pendapat kalian dengan rasa gorengan
yang ada di koqu? |
1.kurang matang 2.kurang enak 3.jarang ramah |
|
3.apakah kalian merasakan pelayanan yang ramah
ketika |
|
|
membeli gorengan di koqu? 4.Menurut kalian apakah gorenga n nya terlalu kecil |
4.iyaa |
m.maulana |
1.apa tanggapan kalian ketika memakan gorengan yang ada di koqu? 2.apa pendapat kalian dengan rasa gorengan
yang ada di koqu? 3.apakah kalian merasakan pelayanan yang ramah ketika membeli gorengan
di koqu? 4.Menurut kalian apakah gorenga n nya terlalu kecil |
1.gorengan nya sangat alot 2.kurang bumbu 3.ramahh 4.gorengan nya kadang Ada yang besar kadang Ada yang kecill |
.
Dampak Kesehatan Dari Konsumsi Gorengan
Salah satu fokus utama penelitian ini
adalah mengkaji dampak kesehatan dari konsumsi gorengan secara
berlebihan.Berdasarkan tinjauan kami dan hasil wawancara dengan ahli gizi, konsumsi
gorengan yang tinggi dapat berkontribusi pada peningkatan risiko beberapa penyakit
seperti sakit perut.
Minyak goreng yang di gunakan berulang
kali dalam penggorengan menjadi salah satu faktor penyebabnya.penggorengan yang
menggunakan minyak yang sudah dipakai beberapa kali dapat menghasilkan senyawa berbahaya
Preferensi Konsumen terhadap Gorengan
Survei yang dilakukan terhadap 17 orang tetapi
tidak tertulis semua nya karna waktu yang tidak cukup dan insyaallah kami akan
melengkapi responden yang kami teliti sebagian besar konsumen menjawab tidak
puas dan lebih memilih gorengan yang sedikit minyak nya.
Berdasarkan analisis tersebut menyatakan bahwa
konsumen menyatakan kepuasan terhadap gorengan tidak puas terhadap produk
gorengan.
BAB
V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
tentang Gorengan
Produk Gorengan merupakan salah satu jenis
makanan yang sangat populer di pesantren raudhatul irfan khususnya . Makanan
ini diolah dengan cara menggoreng bahan makanan dalam minyak panas, sehingga
menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Jenis gorengan yang
umum dijumpai antara lain tahu, tempe, bakwan, pisang goreng, dan berbagai
jenis adonan lainnya yang dilapisi tepung. Makanan ini sering dijadikan camilan
atau lauk pendamping nasi, dan bisa ditemukan di hampir setiap sudut kota, baik
di pedagang kaki lima maupun restoran.
Namun, meskipun gorengan memiliki daya tarik
rasa yang tinggi, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dari segi
kesehatan. Proses penggorengan menggunakan minyak dalam jumlah banyak dapat
meningkatkan kandungan kalori dan lemak jenuh pada makanan tersebut. Jika
dikonsumsi secara berlebihan, gorengan dapat berkontribusi pada peningkatan
risiko masalah kesehatan seperti obesitas, peningkatan kadar kolesterol, dan
gangguan jantung. Selain itu, penggunaan minyak yang telah dipakai berulang
kali juga bisa berisiko menambah kandungan bahan kimia berbahaya yang dapat
berpotensi bagi kesehatan.
Oleh karena itu, meskipun gorengan memiliki
kelezatan yang sulit ditolak, konsumsinya sebaiknya dibatasi dan dilakukan
dengan bijak. Untuk mengurangi dampak negatif pada kesehatan, bisa
dipertimbangkan cara memasak alternatif yang lebih sehat atau menggunakan
minyak yang lebih sedikit. Mengimbangi pola makan dengan asupan gizi seimbang,
serta menjalani gaya hidup aktif, juga sangat penting agar konsumsi gorengan
tidak berdampak buruk pada tubuh.
Secara keseluruhan, gorengan adalah makanan
yang memiliki daya tarik tersendiri karena rasa dan teksturnya yang khas,
tetapi penting u vbntuk mengonsumsinya dengan kesadaran akan dampaknya terhadap
kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, 1992:3, lihat pula Geert,
1960:78).
Sulung, U., & Muspawi, M. (2024). Memahami
sumber data penelitian:
Primer, sekunder, dan
tersier. Edu Research, 5(3), 110-116.
Moleong,
L. (2010). Metode peneltian. Jakarta:
Rineka Cipta, 25.
•
Dullah (2007): Pengaruh
gorengan dan intensitas penggorengan terhadap kualitas minyak goreng.
•
Annisa (2014): Analisis
beberapa parameter kimia dari minyak goreng yang mengalami penggorengan
berulang.
•
Ida HH (2010): Evaluasi
sifat fisiko-kimia minyak goreng yang digunakan oleh pedagang makanan jajanan.
•
Aeni, Q. (2020): Analisis
timbulan minyak jelantah dari rumah makan di kawasan kuliner.
•
Ariani, D., Yanti, S., Saputri, D.S. (2017): Studi kualitatif dan kuantitatif minyak goreng yang digunakan oleh
penjual gorengan.
0 Komentar