Berislam sampai level Ihsan

Penulis: Irfan Soleh

Setelah kemarin kita membahas Tafsir QS Al Hujurot ayat 14 sampai 15 yang membahas tentang seorang muslim yang benar-benar beriman kepada Allah SWT, Malam ini pengajian Tafsir bersama para Santri Raudhatul Irfan masih membahas nilai IRFANI yang pertama yaitu Islam, Iman dan Ihsan. Malam ini kita membahas salah satu ayat yang membahas tentang Ihsan yaitu Quran Surat ke 16 juz 14 yaitu An Nahl ayat 90. Para ulama menilai ayat ini sebagai ayat yang paling komprehensif tentang kebaikan dan keburukan. Dalam satu ayat ini, Allah memerintahkan tiga hal utama dan melarang tiga bentuk kerusakan. apa saja 3 perintah dan 3 larangan dalam ayat diatas? bagaimana cara berislam sampai ke level ihsan?

Allah SWT memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberi kepada kerabat dan Allah SWT melarang Fahsya, Munkar dan Baghy. Dalam tafsir Jalalain, Jalaluddin Al-Mahalli dan As-Suyuthi menyatakan bahwa adil itu adalah Tauhid dan Inshof, hal tersebut sejalan dengan pendapat Ibnu Athiyyah yang menyatakan bahwa Adil adalah melakukan setiap hal yang difardhukan berupa akidah dan syariat. Syeikh Baidhowi juga menyimpulkan bahwa Adil adalah inshaaf yaitu tengah-tengah, moderat, obyektif, tidak terlalu ke kanan dan tidak terlalu ke kiri. Kemudian Allah SWT juga memerintahkan untuk memberi kaum kerabat hak mereka berupa hak menyambung ikatan kekerabatan, bantuan dan kebajikan.

Syekh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir al Munir membahas bahwa Allah melarang Fakhsya yaitu setiap hal buruk baik berupa ucapan dan perbuatan. ini mencakup perbuatan zina, pencurian, dan hal-hal tercela lainnya. sedangkan Munkar adalah sesuatu yang diinkari, dikecam, dan ditolak oleh syara' serta dinilai buruk oleh akal sehat seperti kekafiran dan kemaksiatan dan larangan yang ketiga Baghy adalah mendzalimi orang lain, mengeksploitasi orang serta melampaui batas. Allah SWT memberi pengajaran agar kita semua mengambil pelajaran. lantas bagaimana dengan ihsan? bagaimana agar berislamnya kita sampai ke level ihsan?

al Ihsan adalah mengerjakan amal secara profesional, serius, sempurna dan akurat, mengerjakan amal-amal sunnah di luar amal-amal fardhu, membalas kebaikan dengan balasan yang lebih baik, membalas keburukan dengan balasan yang lebih sedikit atau ringan. Intinya ihsan itu memperbaiki amal-amal ketaatan, baik dari segi kuantitas seperti amalan-amalan sunnah maupun dari segi kualitas sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khattab yaitu kamu menyembah Allah SWT seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat kamu. Sudahkah kita sampai level tersebut? sudahkah kita berislam sampai level ihsan? semoga...

Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 22 Juli 2025