Ahlussunnah Waljama'ah Annahdhiyyah
Penulis: Irfan Soleh
Pada tanggal 25-27 Juli 2025 saya mengikuti Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdhatul Ulama (PD-PKPNU) PCNU Kabupaten Ciamis di Pondok Pesantren Raudhatul Huda. Kami mendapatkan ilmu tentang Orientasi Pendidikan PD PKPNU Angkatan 19, Anatomi gerakan sosial dan islam, Dialektika pemikiran; peta pertarungan ideologi, Membangun kembali kemandirian jamaah dan jam'iyyah NU, Sanad Harakah NU dan tentunya penjelasan tentang Akidah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdhiyyah. Artikel ini hanya akan membahas satu materi saja dari sekian banyak materi yang disampaikan namun menurut saya hal ini merupakan alasan utama kenapa saya memilih NU yaitu kita harus mengetahui, memahami, mengamalkan dan mendakwahkan ajaran akidah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdhiyyah, Artikel ini membahas sedikit ilmu yang saya dapatkan dari Madrasah Kader Nahdhatul Ulama (MKNU), PD-PKPNU dan beberapa buku tentang Ahlussunnah Waljama'ah
Ahlussunnah Waljama'ah merupakan istilah yang terbentuk dari tiga komponen yaitu Ahlun, Assunnah, dan Aljama'ah. Ahlun artinya Keluarga, Pengikut atau Penduduk. As-Sunnah secara bahasa artinya jejak atau langkah sedangkan As Sunnah menurut istilah, sebagaimana yang disampaikan Hadrotusyeikh KH Hasyim As'ari dalam kitab Risalah Ahlissunnah Waljama'ah, adalah jejak yang diridhai oleh Allah, menjadi pijakan dalam agama, dan pernah ditempuh oleh Rasulullah SAW atau orang yang menjadi panutan dalam agama seperti Sahabat, Makna As Sunnah menurut Urfi (tradisi) adalah ajaran yang dilalui oleh seorang panutan dalam agama seperti Nabi atau Wali. Al Jama'ah adalah menjaga kekompakan, kebersamaan dan kerukunan lawannya adalah al furqoh (golongan yang berpecah belah)
Kenapa mesti ditambahkan Annahdhiyyah menjadi Ahlussunnah Waljama'ah Annahdiyyah karena setidaknya ada dua golongan yang mengaku Ahlussunnah Waljama'ah yaitu Golongan minoritas pengikut Syeikh Ibnu Taimiah al Harrani yang dikenal dengan nama Wahabi dan Salafi (meskipun menurut Imam Ashawi dalam tafsir shawi mengatakan bahwa Wahabi itu khawarij bukan Ahlussunnah Waljama'ah) dan Golongan Mayoritas yaitu Jumhur al Muslimin pengikut Madzhab Imam Asy'ari dan Imam Al Maturidi. Ahlussunnah Waljama'ah Annahdhiyyah berpedoman salah satunya pada QS Annisa ayat 59 yaitu Taat kepada Allah SWT (kehujjahan Al Qur'an), Taat kepada Rasulullah SAW (Kehujjahan Hadits), Taat kepada Ulil Amri (Kehujjahan kesepakatan /ijma para mujtahid) dan mengembalikan perkara yang masih diperselisihkan kepada Allah dan Rasul-Nya (kehujjahan Qiyas, ketika tidak ada Nash al Quran dan Hadits serta Ijma.
Imam Muhammad bin Muhammad bin Zain al-‘Abidin al-Hasani al-Zabidi, yang lebih dikenal dengan nama Imam Murtadha al-Zabidi (wafat 1205 H / 1791 M) Pengarang kitab Ithaf al-Sadah al-Muttaqin bi Sharh Ihya’ ‘Ulum al-Din menyatakan bahwa Apabila Ahlussunnah Wal-jama'ah disebutkan, maka yang dimaksud pengikut Madzhab al-Asy'ari dan al-Maturidi. Faham Keagamaan Nahdhatul Ulama (Annahdhiyyah) dibidang akidah jelas mengikuti Imam Abul Hasan al-Asy'ari dan Imam Abu Mansyur al-Maturidi, kemudian dibidang fiqih NU mengikuti salah satu dari 4 Imam Madzhab yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Ahmad bin Hambal terutama di Indonesia mayoritas mengikuti Imam As-Syafi'i dan dibidang tasawuf mengikuti Imam al Junaid al Bagdadi dan Imam Al Ghazali
KH Ahmad Shidiq dalam Risalah Khittah Nahdhiyyah menjelaskan bahwa faham Ahlussunnah Waljama'ah memiliki tiga karakter yaitu Pertama, Tawasuth atau sikap moderat dalam seluruh aspek kehidupan. Kedua, al-i'tidal atau bersikap tegak lurus dan selalu condong pada kebenaran dan keadilan. Ketiga, at-tawazun atau sikap keseimbangan dan penuh pertimbangan. Tiga karakter tersebut berfungsi untuk menghindari tatharruf atau sikap ekstrim dalam segala aspek kehidupan. Ketiga karakter diatas merupakan faham Ahlussunnah Waljama'ah yang ditampilkan oleh Nahdhatul Ulama. Perpaduan antara Tawasuth, I'tidal dan Tawazun ini juga yang mencerminkan tradisi NU yang dalam secara kultural bersikap mempertahankan tradisi lama yang baik dan menerima hal-hal baru yang lebih baik. Tentu masih banyak yang belum dibahas namun mudah-mudahan artikel ini bisa sedikit menambah wawasan para pembaca terkait Ahlussunnah Waljama'ah Annahdhiyyah, semoga bermanfaat..
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 29 Juli 2025
1 Komentar
Alhamdulillah semoga walaupun baru sedikit artikel yg di tulis dan di publikasikan untuk umum kita sbg jamaah anahdiyah bisa semakin faham dan tambah yaqin perlunya kita mengikuti Ahlu Sunnah waljamaah anahdiyah ...trimaksih ..lanjutkan
BalasHapus